Bahagianya Anak Gaza Terima Donasi Iftar Yatim Palestina 2023

Bahagianya Anak Gaza Terima Donasi Iftar Yatim Palestina 2023

Penyaluran donasi Iftar Yatim Palestina 2023 untuk anak-anak di sekitar Masjid Istiqlal Indonesia.

 

Kasihpalestina.com Pada tanggal 1 Ramadhan tahun 2023, lebih dari seribu orang termasuk anak-anak yatim di Gaza merasakan bahagianya menerima donasi Iftar Yatim Palestina. Kasih Palestina telah menyalurkan bantuan ini dengan penuh kasih sayang.

Tempat penyaluran donasi Iftar adalah di Masjid Istiqlal Indonesia, Distrik Khan Yunis, Gaza. Anak-anak yatim dan dhuafa menjadi prioritas utama dalam program ini, dan antusiasme mereka saat menerima Iftar dari saudara-saudara di Indonesia begitu mengharukan.

 

Nasi dan Ayam Utuh Semangati Puasa Anak Gaza

Hampir seluruh anak-anak yang mengaji di Masjid Istiqlal Indonesia berasal dari keluarga dhuafa. Beberapa di antara mereka bahkan telah kehilangan sosok ayah. Di bulan Ramadhan ini, mereka menghabiskan waktu di masjid untuk belajar dan tilawah.  

Donasi Iftar Yatim Palestina 2023 seperti sebuah hadiah istimewa untuk puasa mereka yang penuh rasa sabar hingga waktu magrib, dan diisi dengan amal saleh. Anak-anak ini merasa sangat bahagia saat membuka kotak makanan yang berisi nasi dan ayam utuh untuk dua orang, lengkap dengan takjil berupa kurma, serta air dan jus yang menyegarkan.

Salah seorang anak bahkan berkata, “Saya pikir saya akan makan dengan apa adanya di rumah selama sebulan penuh. Ternyata, Alhamdulillah, ada buka puasa bersama di Masjid Istiqlal Indonesia.”

 

Tebar Berkah untuk Warga Sekitar 

Donasi Iftar tidak hanya diberikan kepada anak-anak yatim dan jamaah Masjid Istiqlal Indonesia, tetapi juga disalurkan secara door to door ke rumah-rumah sekitar. Bantuan ini khususnya bermanfaat bagi lansia yang mungkin sudah tidak mampu pergi ke masjid.

Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Sahabat Kasih Palestina yang telah berkontribusi dalam program donasi Iftar Yatim Palestina 2023. Semoga pahala dari puasa mereka menjadi berlipat ganda untuk Sahabat sekalian.

Salam Hangat dari kami, Kasih Palestina

Whatsapp Center: 08123 2011 55

Mengenal Tradisi Palestina di Bulan Ramadhan: Semangat Bersemi di Tengah Konflik

Mengenal Tradisi Palestina di Bulan Ramadhan: Semangat Bersemi di Tengah Konflik

Mengenal tradisi Palestina di bulan Ramadhan yang tetap terjaga di tengah situasi perang dan blokade

 

Kasihpalestina.comBulan Ramadhan adalah momen istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Palestina yang tengah dihadapkan pada tantangan konflik dan blokade. Meskipun dalam situasi sulit, tradisi-tradisi unik Palestina tetap hidup dan menjadi bukti semangat dan kegembiraan warga dalam menjalani bulan suci. Berikut beberapa tradisi Palestina yang tetap terjaga di bulan Ramadhan:

 

1. Musaharati: Mengumandangkan Semangat Sahur

Tradisi musaharati tetap berkembang di Palestina seperti halnya di beberapa negara Timur Tengah lainnya. Seseorang akan berkeliling di antara rumah-rumah warga, memukul drum, dan mengumandangkan semangat sahur bagi mereka yang berpuasa. Tradisi ini mengingatkan warga akan pentingnya memulai puasa dengan sahur.

 

2. Lampion Ramadhan: Cahaya Kegembiraan di Setiap Sudut

Sumber foto: IDN

Ramadhan di Palestina dikenal dengan lampion-lampion warna-warni yang memenuhi berbagai sudut. Rumah, sekolah, gedung, hingga jalanan dipenuhi dengan lampion dan ornamen khas Timur Tengah. Cahaya dari lampion-lampion ini memberikan suasana lebih terang dan meriah di tengah malam Ramadhan.

 

3. Takjil Khas Palestina: Nikmati Variasi Rasa

Sumber foto: KLY

Seperti ngabuburit di Indonesia, takjil juga menjadi bagian tak terpisahkan di Palestina. Masyarakat berburu takjil seperti falafel, hummus, tabbouleh, dan hidangan khas seperti nasi maqlubah menjelang berbuka puasa. Variasi takjil ini menambah kenikmatan saat berbuka.

 

4. Fakdat Ramadhan: Berkumpul dalam Keharmonisan

Sumber foto: IDN Times

Tradisi “Fakdat Ramadhan” menggambarkan kebersamaan dalam keluarga. Para keluarga mengunjungi anggota perempuan yang sudah menikah untuk sahur bersama, membawa makanan, dan keperluan sahur lainnya. Tradisi ini menciptakan ikatan keluarga yang kuat dan rasa kebersamaan yang erat

 

5. Tarawih di Masjid Al-Aqsha: Kekhusukan dalam Ibadah

Bagi warga yang beruntung tinggal di Kota Al-Quds Palestina, tradisi tarawih di Masjid Al-Aqsha adalah momen berharga. Meskipun akses terbatas akibat situasi politik, mereka tetap bisa beribadah di masjid kiblat pertama tersebut, menjalani malam-malam penuh kekhusukan.

Meskipun tantangan berat, tradisi-tradisi Palestina di bulan Ramadhan tetap membawa semangat dan kekuatan bagi warga. Tradisi-tradisi ini tidak hanya mewariskan kearifan lokal, tetapi juga mengajarkan tentang kebersamaan dan kegembiraan dalam menjalani ibadah suci. (h/Kasihpalestina)

 

 

 

Jenis-Jenis Sedekah Ramadhan: Ringan Dilakukan, Besar Pahalanya

Jenis-Jenis Sedekah Ramadhan: Ringan Dilakukan, Besar Pahalanya

Variasi sedekah Ramadhan dan cara sedekah Ramadhan yang benar

 

Kasihpalestina.com – Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan rahmat, di mana umat Muslim dianjurkan untuk beramal sholeh. Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan selama Ramadhan adalah sedekah. Meskipun seringkali dianggap sulit oleh beberapa orang, sebenarnya terdapat jenis-jenis sedekah Ramadhan yang ringan dilakukan namun memiliki pahala yang melimpah.

Berikut ini jenis dan cara sedekah Ramadhan;

Sedekah Uang: Berbagi Rezeki

Sedekah uang adalah bentuk sedekah yang paling umum dan mudah dilakukan. Kita dapat memberikan sejumlah uang tunai kepada mereka yang membutuhkan atau mendonasikannya kepada lembaga amal seperti panti asuhan atau yayasan sosial. Tindakan sederhana ini memiliki potensi untuk memberikan bantuan nyata bagi mereka yang membutuhkan.

 

Sedekah Makanan: Nourisasi Jiwa dan Tubuh

Sedekah makanan juga merupakan bentuk amal yang bermanfaat. Kita dapat menyiapkan makanan seperti kurma atau paket makanan untuk diberikan kepada mereka yang kurang mampu. Menyantap hidangan berbuka puasa menjadi lebih bermakna ketika kita juga berbagi makanan dengan sesama.

 

Sedekah Baju Lebaran: Kecemerlangan Hari Raya

Memberikan baju Lebaran kepada anak-anak yatim atau yang membutuhkan adalah bentuk sedekah yang istimewa. Kita dapat membelikan baju baru bagi mereka untuk menambah kebahagiaan mereka di hari raya. Sedekah ini tidak hanya menghangatkan hati mereka, tetapi juga melibatkan kita dalam momen berbagi kebahagiaan.

 

Sedekah Doa: Berkah dalam Kebersahajaan

Mendoakan orang lain adalah bentuk sedekah yang tidak memerlukan materi atau waktu yang banyak. Dengan tulus mendoakan saudara, kerabat, atau mereka yang membutuhkan, kita dapat memberikan dukungan dan cinta melalui doa. Pesan doa melalui media sosial juga dapat menjadi cara efektif untuk berbagi kebaikan.

 

Sedekah Ilmu: Cahaya Pengetahuan

Memberikan sedekah ilmu melalui berbagi pengetahuan atau keterampilan merupakan bentuk amal yang berharga. Kita dapat mengajarkan pelajaran atau mengadakan kursus untuk orang yang kurang mampu. Dengan demikian, kita tidak hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga memberdayakan mereka dengan keterampilan baru.

Tentunya, jenis-jenis sedekah ini tidak hanya terbatas pada bulan Ramadhan. Mari kita jadikan sedekah sebagai bagian rutinitas dalam kehidupan kita. Ingatlah bahwa sedekah tidak hanya memberikan manfaat bagi penerima, tetapi juga mendatangkan berkah dan keberkahan dalam hidup kita. Sebagaimana firman Allah dalam Surah Saba’ ayat 39:

“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.”

Demikianlah beberapa jenis-jenis sedekah Ramadhan, cara melakukannya, dan keutamaannya. Semoga ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk berlomba-lomba dalam beramal selama bulan Ramadhan ini.

(h/kasihpalestina)

Cerita Bahagia: Donasi Listrik Palestina Menyala di Masjid Al-Kateba Gaza

Cerita Bahagia: Donasi Listrik Palestina Menyala di Masjid Al-Kateba Gaza

Rakyat Indonesia menyalurkan donasi listrik Palestina untuk salah satu masjid tertua di Gaza, Masjid Al-Kateba.

 

Kasihpalestina.comKeberadaan listrik adalah sesuatu yang seringkali dianggap sepele di banyak tempat. Namun, di Masjid Al-Kateba, Khan Yunis, Gaza, listrik memiliki arti yang lebih dalam. Donasi listrik Palestina telah membawa kebahagiaan dan kemudahan bagi warga di sekitarnya.

 

Ketergantungan pada Listrik Penjajah

Tidak banyak yang menyadari bahwa sebagian besar listrik di Gaza dikendalikan oleh penjajah. Mereka memiliki kendali penuh terhadap pasokan listrik, termasuk di Masjid Al-Kateba. Warga sering mengalami mati listrik tiba-tiba saat sedang beribadah, mengganggu suasana dan kenyamanan ibadah.

 

Masalah ini semakin rumit karena otoritas pendudukan Israel memberlakukan tarif listrik yang mahal ke Gaza. Hal ini membuat kehidupan sehari-hari, termasuk ibadah, semakin sulit bagi warga.

Donasi Listrik Palestina: Cahaya Baru di Masjid Al-Kateba

Donasi listrik Palestina telah membawa cahaya baru bagi Masjid Al-Kateba dan komunitasnya. Dengan peresmian bantuan panel surya, warga sekitar merasakan perubahan yang signifikan dalam ibadah mereka. Panel surya menjadi solusi alternatif yang memungkinkan masjid beroperasi tanpa tergantung pada pasokan listrik dari penjajah.

 

Manfaat yang Dirasakan Warga

 

Tidak hanya masjid, lebih dari empat ribu orang di sekitar Masjid Al-Kateba merasakan manfaat dari donasi listrik Palestina ini. Jamaah masjid, kelompok penghafal Quran, kelompok kajian ilmu, dan warga sekitar semua merasakan perubahan positif dalam keseharian mereka.

Pengurus masjid juga merasa terbantu dengan penghematan biaya listrik yang signifikan. Mereka tidak lagi perlu membayar tagihan listrik yang mahal kepada penjajah.

Kesimpulan: Cerita Bahagia dari Kasih Palestina

Cerita bahagia ini adalah bukti nyata bahwa donasi memiliki dampak besar bagi kehidupan banyak orang. Donasi listrik Palestina tidak hanya memberikan cahaya fisik, tetapi juga cahaya harapan dan kemudahan dalam menjalani ibadah sehari-hari. Melalui kebaikan Sahabat Kasih Palestina, masjid dan warga Gaza telah merasakan manfaat yang luar biasa. Syukran, jazaakumullah khairan katsira..

(H/kasihpalestina)

 

Fidyah dengan Uang: Cara, Besaran, dan Tujuan Penerimaan Fidyah

Fidyah dengan Uang: Cara, Besaran, dan Tujuan Penerimaan Fidyah

Besaran fidyah dengan uang bisa berbeda di setiap daerahnya. Sebelum membayar fidyah, alangkah baiknya memahami cara membayar fidyah dengan uang dan jumlahnya. 

 

Kasihpalestina.com – Fidyah adalah bentuk kewajiban dalam agama Islam yang harus dipenuhi oleh seorang Muslim ketika tidak mampu menjalankan puasa wajib karena alasan sakit atau kondisi lain yang dibenarkan. Salah satu cara pembayaran fidyah adalah dengan menggunakan uang. Namun, penting untuk memahami cara yang tepat, besaran yang sesuai, serta siapa yang berhak menerimanya.

 

Cara Membayar Fidyah dengan Uang

Fidyah awalnya dilakukan dengan memberikan bahan pokok sebanyak satu mud (sekitar 675 gram beras) kepada seorang fakir miskin untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan. Namun, dengan perkembangan zaman, pembayaran fidyah juga dapat dilakukan dengan uang. Jumlah uang yang diberikan seharusnya setara dengan nilai satu mud beras.

Besaran fidyah uang dapat berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya karena perbedaan harga makanan pokok. Sebagai contoh, pada tahun 2022, BAZNAS DKI Jakarta menetapkan besaran fidyah dengan uang sebesar Rp 50.000,00 untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan.

Sebagai panduan yang lebih akurat, sebaiknya konsultasikan dengan lembaga kemanusiaan atau pengurus masjid terdekat untuk mengetahui besaran fidyah yang harus dibayarkan

 

Penerima Fidyah: Siapa yang Berhak?

Setelah mengetahui cara membayar fidyah dengan uang, penting untuk mengetahui siapa yang berhak menerima fidyah. Umumnya, penerima fidyah adalah orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin. Hal ini sesuai dengan ayat dalam surah Al-Baqarah ayat 184 yang menjelaskan tentang kewajiban membayar fidyah.

 

Menyalurkan Uang Fidyah dengan Amanah

Setelah semua persiapan selesai, langkah selanjutnya adalah menyalurkan uang fidyah. Biasanya, uang fidyah dapat diserahkan kepada pengurus masjid atau lembaga kemanusiaan yang terpercaya. Ini memastikan bahwa fidyah disalurkan dengan tepat dan mencapai penerima yang membutuhkan.

 

Kesimpulan: Kewajiban dan Keberkahan

Mempelajari cara membayar fidyah dengan uang adalah bagian penting dalam menjalankan kewajiban agama. Dengan pemahaman yang tepat tentang cara, besaran, dan tujuan penerimaan fidyah, umat Muslim dapat melaksanakan kewajiban agama dengan benar dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Semoga kita senantiasa diberikan kemampuan untuk menjalankan kewajiban-kewajiban agama dengan baik, termasuk dalam membayar fidyah. (h/kasihpalestina)(h/kasihpalestina)

Sumber: Kasihpalestina.com

Milad Pertama Masjid Istiqlal Indonesia Palestina: Keberkahan dalam Donasi Kasih Palestina

Milad Pertama Masjid Istiqlal Indonesia Palestina: Keberkahan dalam Donasi Kasih Palestina

Peringatan satu tahun Masjid Istiqlal Indonesia, Palestina dilakukan di dua negara. Simak ulasan acaranya dan temukan berbagai berita bahagia!

 

Kasihpalestina.com – Pada tanggal 22 Februari 2023, Masjid Istiqlal Indonesia di Palestina merayakan milad pertamanya dengan penuh makna. Acara ini tidak hanya menjadi perayaan semata, tetapi juga menjadi wadah bagi banyak kebaikan dan keberkahan yang tersirat dalam setiap momen.

 

Kehadiran Tokoh Penting Menyemarakkan Acara

Acara milad yang berlangsung di Masjid Istiqlal Indonesia, Palestina, dihadiri oleh sekitar seribu orang. Momen bersejarah ini semakin istimewa dengan kehadiran sejumlah tokoh penting Palestina, yang juga memberikan sambutan inspiratif dalam acara tersebut.

Di antara tokoh-tokoh yang turut hadir adalah Dr. ‘Alaaddiin Al-Battah, Walikota Khan Yunis, Abdurrahman Al-Jamal, Ketua Umum Lembaga Darul Quran wa Sunnah, dan Sulaiman Al-Farra, Rektor Universitas Islam di Khan Yunis. Kehadiran para tokoh ini semakin memperkaya makna dan nilai dari perayaan milad ini.

 

Wisuda Penghafal Quran: Membanggakan Prestasi dan Dedikasi

Salah satu sorotan utama dalam acara Milad Masjid Istiqlal Indonesia Palestina adalah wisuda penghafal Quran. Sebanyak 104 anak dan pemuda berhasil menamatkan hafalan 30 juz Quran dan diwisuda dalam momen bersejarah ini. Mereka rata-rata berasal dari Khan Yunis, Gaza, tempat Masjid Istiqlal Indonesia berdiri. 

Sebagai bentuk penghargaan atas prestasi mereka, Kasih Palestina turut berkontribusi dengan memberikan hadiah sebesar 50 USD atau setara dengan 700 ribu rupiah untuk setiap penghafal Quran. Ini merupakan bukti nyata dari komitmen Kasih Palestina dalam mendukung pendidikan dan pengembangan spiritual di Palestina.

 

Bantuan Sembako: Menyebarkan Kebaikan di Sekitar Masjid

Tidak hanya fokus pada para penghafal Quran, perayaan milad ini juga membawa keberkahan bagi warga di sekitar Masjid Istiqlal Indonesia, Palestina. Setidaknya sepuluh paket sembako disalurkan kepada keluarga pra sejahtera di sekitar masjid. Langkah ini menjadikan perayaan milad sebagai momentum untuk berbagi kebahagiaan dan meringankan beban sesama.

 

Peringatan Milad di Indonesia: Hiburan dan Ilmu

Perayaan Milad Masjid Istiqlal Indonesia yang pertama juga diadakan di Indonesia, dengan tempat berlangsungnya di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Acara tersebut diisi dengan berbagai kegiatan menarik, seperti bedah buku dan pertunjukan seni, yang menggabungkan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.

Semua hal baik, mulai dari penghargaan untuk para penghafal Quran, bantuan sembako bagi warga sekitar, hingga seluruh kegiatan milad ini, tidak terlepas dari peran penting donasi Sahabat Kasih Palestina. Doa dan dukungan dari warga yang hadir dalam acara ini juga menjadi ungkapan terima kasih kepada para donatur. Semoga semua upaya ini mendatangkan berkah dan kebaikan yang melimpah bagi semua yang terlibat. (h/kasihpalestina)

Sumber: KasihPalestina.com

 

 

 

Palestina Memerlukan Cahaya: Masyarakat Gaza Berjuang untuk Listrik di Masjid Al-Kateba

Palestina Memerlukan Cahaya: Masyarakat Gaza Berjuang untuk Listrik di Masjid Al-Kateba

Palestina gelap gulita, masyarakat butuh pembuatan listrik di masjid Gaza.


Kasihpalestina.com – Palestina menghadapi tantangan kelam dalam hal pasokan listrik yang berlangsung selama beberapa dekade. Krisis ini dipicu oleh berbagai faktor termasuk konflik yang berlarut-larut dengan Israel serta keterbatasan pasokan sumber daya energi.

 

Mati lampu di Gaza

Mati lampu di Gaza. (Sumber: Jpost)

 

Kawasan Gaza, yang ditempati oleh sekitar dua juta penduduk, bergantung pada satu-satunya pembangkit listrik yang masih beroperasi. Pada masa lalu, Gaza memiliki enam transformator besar yang digunakan untuk menghasilkan daya listrik. Namun, kehancuran total transformator-transformator tersebut akibat serangan militer Israel pada tahun 2006 telah meninggalkan bekas luka yang dalam.

 

Saat ini, pasokan listrik di Gaza sepenuhnya bergantung pada otoritas Israel, bahkan untuk kebutuhan fasilitas umum seperti masjid. Dampaknya sangat terasa di tengah kehidupan sehari-hari masyarakat.

 

Masjid Tanpa Cahaya, Suara Adzan yang Terputus

 

Keadaan yang paling memprihatinkan adalah masjid-masjid di Gaza yang terpaksa beroperasi tanpa kepastian pasokan listrik. Kehidupan sehari-hari umat muslim dihantui oleh ketidakpastian ini, seperti terputusnya suara adzan karena pemadaman mendadak, atau bahkan kesulitan mengakses air untuk berwudhu karena pompa air mati.

Solusi-solusi untuk mengatasi krisis listrik ini telah diusulkan, salah satunya adalah dengan menginvestasikan sumber daya dalam energi terbarukan, termasuk pemanfaatan panel surya dan turbin angin.

 

Kasih Palestina: Menyinari Masjid Al-Kateba dengan Listrik Terbarukan

Di tengah cobaan ini, Kasih Palestina telah hadir sebagai lembaga kemanusiaan yang peduli terhadap nasib rakyat Palestina. Melalui program inovatif, Kasih Palestina berupaya mewujudkan pasokan listrik di masjid-masjid Gaza. Salah satu proyek signifikan adalah pembangkit listrik surya di Masjid Al-Kateba (Al-Katibah).

Pengadaan dana untuk proyek ini berasal dari sumbangan yang diberikan oleh Sahabat Kasih Palestina, yang secara ikhlas berpartisipasi dalam meringankan beban masyarakat Gaza.

Menerangi Masa Depan: Pembangkit Listrik Terbarukan untuk Masjid Al-Kateba

Pembangunan pembangkit listrik di Masjid Al-Kateba merupakan upaya nyata dalam mengatasi krisis energi di Gaza. Komponen-komponen kunci dalam proyek ini meliputi perangkat inverter, baterai penyimpan energi, dan panel surya. Namun, memasok perangkat ini bukanlah tugas yang mudah, terutama mengingat situasi blokade yang ada di Gaza. Oleh karena itu, Kasih Palestina menjalin kerja sama dengan mitra luar negeri untuk memastikan kelancaran pelaksanaan proyek ini.

Melalui kolaborasi dengan mitra di Gaza, Kasih Palestina berkomitmen untuk memastikan bahwa donasi yang disalurkan dapat tepat sasaran. Kehadiran mitra juga memungkinkan pengawasan yang lebih baik terhadap proyek ini, sehingga hasilnya dapat bermanfaat secara maksimal bagi masyarakat setempat.

 

Harapan Baru bagi Gaza: Cahaya Listrik di Masjid Al-Kateba

Dengan kerja keras dan tekad yang tak kenal lelah, akhirnya proyek pembangunan listrik di Masjid Al-Kateba berhasil diselesaikan. Ini adalah langkah positif dalam memberikan harapan baru bagi masyarakat Gaza. Kini, masjid tersebut dapat menyediakan penerangan yang cukup untuk memfasilitasi ibadah dan aktivitas komunitas. Kasih Palestina berkomitmen untuk melanjutkan upaya ini, dan mengajak semua pihak yang peduli untuk berkontribusi dalam mewujudkan cahaya listrik bagi masjid-masjid lainnya di Gaza. Bersama, kita dapat membawa perubahan positif dan menerangi masa depan Palestina.

Untuk menyumbang dan mendukung proyek-proyek kemanusiaan Kasih Palestina, serta berpartisipasi dalam menerangi masa depan Gaza, silahkan klik di sini.