Apa itu Lailatul Qadr: Pengertian dan Makna

Apa itu Lailatul Qadr: Pengertian dan Makna

Kasihpalestina.com – Al-Qur’an surat Al-Qadr ayat 3, Allah SWT menetapkan malam Lailatul Qadr keutamaannya lebih baik dari 1000 bulan. Lailatul Qadr jatuh pada malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan.

Selain kita berusaha mendapatkan kemuliaan malam Lailatul Qadr, kita juga perlu untuk memahami makna dan arti dari malam Lailatul Qadr ini.

 

Arti Malam Lailatul Qadr

Mengutip dari laman detik.com, Lailatul Qadr adalah malam yang istimewa dan mulia bagi Al-Qur’an. Pada malam tersebut Al-Qur’an pertama kali diturunkan oleh Allah SWT dari Lauh Al-Mahfudz ke Baitul Izzah atau langit dunia.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. Al Qadr ayat 1 sebagai berikut:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Innā anzalnāhu fī lailatil-qadr

Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam qadar.”

Malam Lailatul Qadr adalah malam penuh kemuliaan dengan ganjaran pahala yang berlipat ganda yang hanya terjadi pada bulan Ramadan.

 

Makna Malam Lailatul Qadr

Malam Lailatul Qadr merupakan waktu yang lebih baik dari 1000 bulan. Pada malam ini malaikat Jibril turun ke bumi untuk mengatur urusan manusia. 

Meskipun malam ini menjadi waktu yang sangat dinantikan umat Muslim, namun tidak ada yang tahu kapan malam Lailatul Qadr akan berlangsung. Maka, hanya yang bersungguh-sungguh lah yang dapat meraih kemulian pada malam ini. 

Seperti yang dikutip oleh telkomuniversity.ac.id dari buku Prof. Muhammad Quraish Shihab dalam bukunya “Membumikan Al-Qur’an”, bahwa kata ‘qadr’ dalam Al-Qur’an memiliki 3 makna yaitu:

  • Mengacu pada penetapan dan pengaturan. Malam Lailatul Qadr dipahami sebagai malam di mana Allah menetapkan jalan hidup manusia. Sebagaimana didukung oleh ayat Q.S. Ad-Dukhan ayat 3 yang mengindikasikan bahwa pada malam tersebut Allah mengatur dan menetapkan rencana untuk Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama Islam.
  • ‘Qadr’ juga berarti kemuliaan. Itulah sebabnya, malam Lailatul Qadr dianggap mulia karena pada malam tersebut Al-Qur’an diturunkan dan titik tolak dari segala kemuliaan yang dapat dicapai.
  • ‘Qadr‘ juga bermakna sempit. Pada malam Lailatul Qadr banyak malaikat yang turun ke bumi, sehingga mereka berhimpitan. Hal ini juga dijelaskan pada Q.S. Al-Qadr dan Ar-Rad ayat 26 juga menyebutkan bahwa Allah mempersempit rezeki bagi yang dikehendaki-Nya.

Sahabat, setelah kita sama-sama mengetahui arti dan makna malam Lailatul Qadr, yuk kita kejar keistimewaan malam yang mulia ini dengan menghabiskan 10 malam terakhir di bulan Ramadan dengan memperbanyak ibadah dan berbuat baik kepada sesama.

5 Amalan Paling Istimewa di 10 Hari Terakhir Ramadan

5 Amalan Paling Istimewa di 10 Hari Terakhir Ramadan

Kasihpalestina.com – Pada 10 hari terakhir Ramadan terdapat malam Lailatul Qadr yang dijuluki sebagai malam 1000 bulan. Ternyata bukan hanya julukan, namun siapa pun yang memperbanyak ibadah di malam ini, maka nilainya akan terhitung seperti melakukan amalan seribu bulan.

Sebagaimana hadits berikut ini, Rasulullah SAW menganjurkan umat muslim untuk beribadah guna meningkatkan amalan pada 10 hari terakhir Ramadan:

“Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut. (HR. Muslim)

Sumber: Freepik

 

Berikut ini adalah 5 amalan utama yang dapat diikuti di 10 hari terakhir Ramadan:

  • Memperpanjang Shalat Malam

“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Pada 10 malam terakhir ini, Rasulullah SAW tidak tidur, melainkan meningkatkan ibadah shalat malam demi berjumpa dengan Lailatul Qadr. Beliau menghidupkan malam dengan shalat, zikir, dan lain-lain hingga waktu fajar. Kebiasaan ini tidak hanya dilakukan sendiri, tapi Rasulullah juga menularkannya kepada anggota keluarganya.

 

  • I’tikaf

I’tikaf adalah kegiatan berdiam diri di Masjid untuk melaksanakan amalan tertentu dengan niat karena Allah SWT. Kegiatan ini dilakukan oleh Rasulullah SAW sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Terlebih lagi Rasulullah SAW bersabda bahwa i’tikaf yang dilakukan pada Lailatul Qadr dapat menghapus dosa yang sudah berlalu. Sebagaimana H.R. Imam Dailami dari Aisyah ra, Rasulullah bersabda:

Artinya: “Siapa yang beriktikaf (bertepatan dengan) Lailatul Qadar karena iman dan mengharap ridha Allah, maka diampuni semua dosa yang lalu (dosa kecil dan dosa besar).”

 

  • Tilawah Al-Qur’an

Membaca Al-Qur’an adalah ibadah ringan yang memiliki keutamaan yang besar. Pada bulan Ramadan setiap orang berharap agar bisa khatam setidaknya satu kali. Apa pun motivasinya, tilawah Al-Qur’an harus lebih giat dilakukan pada 10 hari terakhir Ramadan.

 

  • Memperbanyak Sedekah

Sebagai ungkapan rasa syukur karena bisa dipertemukan lagi di bulan Ramadan, serta penyempurna ibadah puasa dan lainnya, maka sedekah dapat dilakukan apalagi di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Sedekah menjadi salah satu amalan utama jika ditingkatkan di 10 hari terakhir Ramadan.

Sahabat, bisa menyalurkan amalanmu yang satu ini untuk saudara kita di Palestina melalui orang atau lembaga terpercaya seperti Kasih Palestina.