6 Bulan Serangan Gaza, Bagaimana Kabarnya?

6 Bulan Serangan Gaza, Bagaimana Kabarnya?

Kasihpalestina.comTerhitung sudah 6 bulan, Gaza diserang oleh Israel. Semakin hari, wilayah Gaza semakin hancur, disertai dengan berbagai krisis parah. Warga Gaza dibuat menderita hingga kehidupannya sekarat. Berikut beberapa update kondisi di Gaza sejak 7 Oktober 2023 hingga Maret 2024.

  • Lebih dari 35000 Warga Gugur

Jumlah ini terhitung sejak 7 Oktober 2023  hingga Maret 2024. Semakin hari, serangan Israel semakin menambah panjang daftar nama warga Gaza yang syahid. Mirisnya, jumlah tersebut didominasi anak-anak, yakni lebih dari 14.000 jiwa. Adapun jiwa yang gugur lainnya diantaranya 132  jurnalis, 360+ tenaga kesehatan.

Sumber : instagram @motaz_azaiza

 

  • Lebih dari 73000 Orang Terluka

Jumlah orang yang terluka melebihi jumlah orang yang gugur. Namun, walaupun mereka masih bisa bertahan hidup, tapi mereka bertahan dengan kondisi yang memprihatinkan. Sebagian orang mengalami luka ringan, sebagian lainnya mengalami luka berat, bahkan tak sedikit yang kehilangan anggota tubuhnya. Mirisnya, luka-luka itu tidak diobati, bahkan banyak yang harus dioperasi tanpa obat anestesi.

Sumber : instagram @motaz_azaiza

 

  • Lebih dari 100.000 RUmah Hancur dan 250.000 Unit Lainnya Rusak

Rumah warga Gaza hancur, mereka dipaksa Israel  untuk beralih ke tempat lain, dari Gaza Utara ke Gaza Selatan. Israel menjanjikan bahwa wilayah Selatan aman bagi warga Gaza, namun kenyataannya saat mereka dalam perjalanan, Israel menyerang dengan tank-tank ganasnya. Saat ini, tidak ada satu pun tempat yang aman di Gaza.

Sumber : instagram @motaz_azaiza

 

  • Krisis Pangan: Warga Gaza Konsumsi Rumput Liar, Roti, dan Olahan Pakan Ternak

Daging, susu, sayur-sayuran dan buah-buahan hampir mustahil ditemukan. Kebanyakan orang memakan rumput liar yang tumbuh di lahan kosong, yang dikenal dengan nama “khubaiza”, rumput rebus adalah makanan utamanya. Untuk mendapatkan sepotong roti sangatlah sulit, karena toko-toko roti hancur dan tidak ada tepung. Dengan begitu, mereka hanya mempunyai cara terakhir yaitu menggiling pakan ternak untuk dijadikan tepung kemudian diolah menjadi roti, namun roti dari pakan ternak bertekstur kasar dan keras.

Sumber: Instagram @mahdy_zourob

Tidak ada makanan yang sesuai usia, makanan orang dewasa, anak-anak, dan bayi semuanya sama. Bayi-bayi turut memakan roti keras dan kasar dari pakan ternak, sayangnya bayi-bayi muntah hingga meninggal.

 

  • Krisis Air Bersih: Warga Gaza Minum Air Tercemar

Tidak hanya krisis makanan, krisis air bersih pun menjadi masalah utama di Gaza. Kelangkaan air menyebabkan warga Gaza kekurangan cairan tubuh, mandi dan mencuci baju sebulan sekali.

Setiap harinya mereka harus mencari sumber air dengan  membawa  beberapa jerigen air. Sayangnya, sumber-sumber air di Gaza tidak meneteskan air sama sekali. Kalaupun ada air, mereka harus mengantri berjam-jam untuk mendapatkannya. Namun tidak semua kebagian, sehingga mereka terpaksa menggunakan air kotor di genangan air, serta air laut yang asin. 

Kelangkaan air bersih ini menimbulkan masalah baru, yakni munculnya penyakit menular, seperti cacar air. Hal tersebut dikarenakan karena minimnya kebersihan air dan toilet umum di pengungsian.

 

  • Angka Kematian Akibat Kelaparan Meningkat

Israel tidak hanya menjadikan rudal sebagai senjata untuk merenggut nyawa warga Gaza, tetapi juga menjadikan kelaparan sebagai senjata. Israel memblokade pasokan makanan yang masuk ke Gaza. 

Akibatnya warga Gaza kelaparan akut, berat badan mereka menurun drastis hingga kekurangan gizi. Kelaparan menyebabkan kesehatan mereka menurun sehingga rentan terkena penyakit, terutama pada anak-anak dan lansia. Pada akhirnya, mereka meninggal karena tidak memiliki kekuatan untuk bertahan.

Sumber: Instagram @palestine.pixel

Selain itu, rumah sakit tidak hanya merawat korban luka, tetapi juga merawat  anak-anak yang kekurangan gizi. Tidak hanya rudal yang merenggut nyawa, kelaparan akut pun mengancam nyawa warga Gaza.