Al-Qur’an untuk Palestina disalurkan di Bulan Mulia

Al-Qur’an untuk Palestina disalurkan di Bulan Mulia

Kasihpalestina.com – Ramadan berlalu, tapi manfaat yang kita berikan untuk saudara kita di Palestina semoga tidak akan pernah habis.

Kasih Palestina telah menyalurkan niat baik sahabat untuk memberikan Al-Qur’an di bulan Ramadan kemarin. Sebanyak 500 Al-Qur’an telah kami salurkan untuk saudara kita yang berada di kamp pengungsian Al-Sokhneh dan kamp pengungsian lainnya pada 24-25 Maret 2024 kemarin, bertepatan pada bulan Ramadan. 

Penyaluran ini kami salurkan untuk menggantikan Al-Qur’an saudara kita di Palestina yang rusak akibat perang. Tidak hanya kehilangan Al-Qur’an saja, tapi saudara muslim di Palestina juga kehilangan Masjid untuk beribadah. 

Berdasarkan Euro-Med Monitor, sebanyak 145 Masjid hancur akibat serangan Israel, dan 243 Masjid di Gaza mengalami kerusakan. Meskipun Masjid dan Al-Qur’an hancur, tapi keimanan mereka tetap kokoh dan meningkat.

Dok: Kasih Palestina

Inilah yang harus kita tiru dari saudara kita di Palestina. Seburuk apa pun kondisinya, kita harus selalu berprasangka baik kepada Allah SWT. 

Terima kasih sahabat Kasih Palestina, aksi muliamu diterima dengan penuh suka cita oleh mereka. Semoga setiap lantunan ayat Al-Qur’an yang mereka sampaikan bisa menjadi pahala jariyah juga untukmu.

Meskipun keadaan di Palestina belum menemukan akhir yang baik, jangan pernah lelah untuk selalu membantu mereka dan memberikan manfaat.

Salurkan terus niat baikmu untuk saudara kita di Palestina bersama Kasih Palestina!

Apa itu Lailatul Qadr: Pengertian dan Makna

Apa itu Lailatul Qadr: Pengertian dan Makna

Kasihpalestina.com – Al-Qur’an surat Al-Qadr ayat 3, Allah SWT menetapkan malam Lailatul Qadr keutamaannya lebih baik dari 1000 bulan. Lailatul Qadr jatuh pada malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan.

Selain kita berusaha mendapatkan kemuliaan malam Lailatul Qadr, kita juga perlu untuk memahami makna dan arti dari malam Lailatul Qadr ini.

 

Arti Malam Lailatul Qadr

Mengutip dari laman detik.com, Lailatul Qadr adalah malam yang istimewa dan mulia bagi Al-Qur’an. Pada malam tersebut Al-Qur’an pertama kali diturunkan oleh Allah SWT dari Lauh Al-Mahfudz ke Baitul Izzah atau langit dunia.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. Al Qadr ayat 1 sebagai berikut:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Innā anzalnāhu fī lailatil-qadr

Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam qadar.”

Malam Lailatul Qadr adalah malam penuh kemuliaan dengan ganjaran pahala yang berlipat ganda yang hanya terjadi pada bulan Ramadan.

 

Makna Malam Lailatul Qadr

Malam Lailatul Qadr merupakan waktu yang lebih baik dari 1000 bulan. Pada malam ini malaikat Jibril turun ke bumi untuk mengatur urusan manusia. 

Meskipun malam ini menjadi waktu yang sangat dinantikan umat Muslim, namun tidak ada yang tahu kapan malam Lailatul Qadr akan berlangsung. Maka, hanya yang bersungguh-sungguh lah yang dapat meraih kemulian pada malam ini. 

Seperti yang dikutip oleh telkomuniversity.ac.id dari buku Prof. Muhammad Quraish Shihab dalam bukunya “Membumikan Al-Qur’an”, bahwa kata ‘qadr’ dalam Al-Qur’an memiliki 3 makna yaitu:

  • Mengacu pada penetapan dan pengaturan. Malam Lailatul Qadr dipahami sebagai malam di mana Allah menetapkan jalan hidup manusia. Sebagaimana didukung oleh ayat Q.S. Ad-Dukhan ayat 3 yang mengindikasikan bahwa pada malam tersebut Allah mengatur dan menetapkan rencana untuk Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama Islam.
  • ‘Qadr’ juga berarti kemuliaan. Itulah sebabnya, malam Lailatul Qadr dianggap mulia karena pada malam tersebut Al-Qur’an diturunkan dan titik tolak dari segala kemuliaan yang dapat dicapai.
  • ‘Qadr‘ juga bermakna sempit. Pada malam Lailatul Qadr banyak malaikat yang turun ke bumi, sehingga mereka berhimpitan. Hal ini juga dijelaskan pada Q.S. Al-Qadr dan Ar-Rad ayat 26 juga menyebutkan bahwa Allah mempersempit rezeki bagi yang dikehendaki-Nya.

Sahabat, setelah kita sama-sama mengetahui arti dan makna malam Lailatul Qadr, yuk kita kejar keistimewaan malam yang mulia ini dengan menghabiskan 10 malam terakhir di bulan Ramadan dengan memperbanyak ibadah dan berbuat baik kepada sesama.

5 Amalan Paling Istimewa di 10 Hari Terakhir Ramadan

5 Amalan Paling Istimewa di 10 Hari Terakhir Ramadan

Kasihpalestina.com – Pada 10 hari terakhir Ramadan terdapat malam Lailatul Qadr yang dijuluki sebagai malam 1000 bulan. Ternyata bukan hanya julukan, namun siapa pun yang memperbanyak ibadah di malam ini, maka nilainya akan terhitung seperti melakukan amalan seribu bulan.

Sebagaimana hadits berikut ini, Rasulullah SAW menganjurkan umat muslim untuk beribadah guna meningkatkan amalan pada 10 hari terakhir Ramadan:

“Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut. (HR. Muslim)

Sumber: Freepik

 

Berikut ini adalah 5 amalan utama yang dapat diikuti di 10 hari terakhir Ramadan:

  • Memperpanjang Shalat Malam

“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Pada 10 malam terakhir ini, Rasulullah SAW tidak tidur, melainkan meningkatkan ibadah shalat malam demi berjumpa dengan Lailatul Qadr. Beliau menghidupkan malam dengan shalat, zikir, dan lain-lain hingga waktu fajar. Kebiasaan ini tidak hanya dilakukan sendiri, tapi Rasulullah juga menularkannya kepada anggota keluarganya.

 

  • I’tikaf

I’tikaf adalah kegiatan berdiam diri di Masjid untuk melaksanakan amalan tertentu dengan niat karena Allah SWT. Kegiatan ini dilakukan oleh Rasulullah SAW sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Terlebih lagi Rasulullah SAW bersabda bahwa i’tikaf yang dilakukan pada Lailatul Qadr dapat menghapus dosa yang sudah berlalu. Sebagaimana H.R. Imam Dailami dari Aisyah ra, Rasulullah bersabda:

Artinya: “Siapa yang beriktikaf (bertepatan dengan) Lailatul Qadar karena iman dan mengharap ridha Allah, maka diampuni semua dosa yang lalu (dosa kecil dan dosa besar).”

 

  • Tilawah Al-Qur’an

Membaca Al-Qur’an adalah ibadah ringan yang memiliki keutamaan yang besar. Pada bulan Ramadan setiap orang berharap agar bisa khatam setidaknya satu kali. Apa pun motivasinya, tilawah Al-Qur’an harus lebih giat dilakukan pada 10 hari terakhir Ramadan.

 

  • Memperbanyak Sedekah

Sebagai ungkapan rasa syukur karena bisa dipertemukan lagi di bulan Ramadan, serta penyempurna ibadah puasa dan lainnya, maka sedekah dapat dilakukan apalagi di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Sedekah menjadi salah satu amalan utama jika ditingkatkan di 10 hari terakhir Ramadan.

Sahabat, bisa menyalurkan amalanmu yang satu ini untuk saudara kita di Palestina melalui orang atau lembaga terpercaya seperti Kasih Palestina.

Pengungsi Palestina di Yordania Santap Menu Buka Puasa dari Kasih Palestina

Pengungsi Palestina di Yordania Santap Menu Buka Puasa dari Kasih Palestina

Kasihpalestina.com – Kasih Palestina berbagi kebahagiaan dari sahabat untuk saudara Palestina kita di Yordania pada Ramadan tahun ini. Tepatnya di kamp pengungsian Baqaa di Yordania, kami menyalurkan menu buka puasa yang dirindukan para pengungsi dari Palestina ini. 

Kamp pengungsian ini menjadi salah satu target lokasi penyaluran bantuan karena minimnya kebutuhan pangan saat Ramadan. Sebanyak 500 anak yatim yang mengungsi di kamp ini menyambut gembira santapan berbuka puasa dari Sahabat Kasih Palestina.

Sehari-hari mereka hidup di bawah bangunan rusak yang sulit melindungi mereka dari panas matahari dan dinginnya udara musim dingin. Orang dewasa yang merupkan pengungsi Palestina bekerja di konstruksi bangunan, membawa barang berat, dan melakukan pekerjaan kasar untuk memenuhi kebutuhan mereka dan keluarga.

Jika tidak ada pekerjaan, mereka hanya mengandalkan bantuan kemanusiaan untuk menghilangkan rasa lapar dan mendapatkan barang kebutuhan mereka. Pada bulan Ramadan tahun ini, mereka berharap agar bisa berbuka puasa dengan menu yang baik dan memenuhi gizi mereka.

Sumber: Kasih Palestina

Semoga setiap kebaikan yang sudah kita tuai memberikan manfaat untuk mereka dan mengembalikan senyum ceria mereka.Jazakallah khairan katsiran Sahabat Kasih Palestina, terus perbanyak kebaikan di bulan Ramadan tahun ini!

Kasih Palestina Ingin Kembalikan Senyum Saudara Kita di Gaza di Ramadan Tahun Ini!

Kasih Palestina Ingin Kembalikan Senyum Saudara Kita di Gaza di Ramadan Tahun Ini!

Marhaban Yaa Ramadan!

Kasihpalestina.com – Ramadan tiba kita sambut dengan suka cita! Bulan Ramadan adalah bulan penuh ampunan dan keberkahan. Pada bulan ini, kita dianjurkan untuk memaksimalkan ibadah kita karena pahala yang didapatkan akan dilipatgandakan sebagaimana dalil pada hadits berikut ini:

“Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan, barangsiapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu, nilainya sama dengan 70 kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadan.” (HR. Bukhari-Muslim).”

Banyak sekali ibadah yang bisa kita lakukan pada bulan Ramadan. Tidak hanya shalat tarawih dan berpuasa, tapi juga menunaikan zakat, sedekah, tadarus Al-Qur’an dan Ibadah sunnah lainnya.

Suasana bulan Ramadan di setiap negara berbeda-beda. Pada umumnya di Indonesia, Ramadan identik dengan orang-orang yang berjualan takjil menjelang berbuka. Namun, suasana ini tidak akan kita temui di Palestina. Tahun ini, Palestina harus melalui Ramadan dengan banyak kesulitan. 

Mereka tidak hanya berperang dengan penjajahan, tapi juga berperang dengan krisis pangan dan kelaparan, kemiskinan, dan musim dingin, anak-anak di sana banyak yang menjadi yatim piatu dan ditinggal syahid saudara dan teman sebayanya. Kondisi Palestina saat ini, 1,9 juta penduduknya harus mengungsi dan 90% penduduknya tidak makan menurut Direktur Regional Program Pangan Dunia (WFP) untuk Timur Tengah dan Utara, Afrika.

Sebagai jawaban dari keresahan tersebut, Kasih Palestina menginisiasi program Ramadan untuk membantu saudara kita di Palestina. Dengan bantuan mitra dan para donatur, InsyaAllah program-program ini akan terealisasi dengan baik hingga tersalurkannya bantuan ke saudara kita di Palestina.

Setelah program Ramadan tahun lalu sukses tersalurkan ke 22.901 total penerima manfaat, tahun ini kami pun ingin menyatukan kembali langkah kebaikan Sahabat Kasih Palestina dengan berbagai program Ramadan Kasih Palestina tahun ini.

Sumber: Kasih Palestina

 

Semoga kebaikan Sahabat Kasih Palestina di Ramadan tahun ini dapat mengukir lebih banyak senyuman dan manfaat dari tahun-tahun sebelumnya. Tidak hanya manfaat untuk para penerima manfaat, tapi juga pahala bagi Sahabat Kasih Palestina yang mau berbagi di Ramadan tahun ini.

“Dari Anas RA, sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Sedekah di bulan Ramadhan” (HR At-Tirmidzi).

 

Satukan langkah untuk sebarkan lebih banyak manfaat bersama Kasih Palestina di Ramadan tahun ini. Bantu Palestina di sini!

Ramadan di Gaza di Bawah Bayang-bayang Perang

Ramadan di Gaza di Bawah Bayang-bayang Perang

Kasihpalestina.com – Ramadan tiba semua menyambut dengan suka cita. Namun, di atas kebahagiaan menyambut Ramadan, ada duka di Palestina. Warga Palestina harus merayakan Ramadan dengan penuh ketakutan. Mereka harus hidup di tengah peperangan dan krisis kemanusiaan yang datang seiring konflik yang terjadi di sana. 

Ramadan tahun ini harus dilalui Palestina dengan begitu berat. Krisis pangan dan kelaparan melanda mereka. Sulitnya mencari bahan makanan dikarenakan mereka tidak punya penghasilan, sedangkan harga pangan kian melonjak. Bantuan yang masuk ke Gaza pun masih cukup minim. 

Setengah dari 2,3 juta warga Palestina menderita kelaparan. Bahkan bayi di Gaza hanya makan 3 butir kurma. Warga di sana juga ada yang makan pakan ternak hingga kaktus untuk menghilangkan rasa lapar. Sulit dibayangkan untuk kita yang tidak hidup seperti mereka. Namun, peristiwa ini benar-benar terjadi di sana.

Selain kelaparan, mereka harus melewati Ramadan dengan ancaman bom dan serangan senjata. Meskipun seruan untuk gencatan senjata selama bulan Ramadan sudah didesak oleh seluruh dunia, tapi nyatanya mereka harus melewati sahur pertama dengan serangan bom di Rafah. 

Penderitaan mereka tidak hanya itu saja, namun di mana mereka harus menjalankan shalat tarawih? Masjid-masjid di sana hancur terkena serangan, yang tersisa hanya puing-puing reruntuhan bangunan. Adanya Masjid Al-Aqsa masih bisa digunakan warga Palestina untuk beribadah namun jumlah jama’ah yang bisa beribadah di sana dibatasi. Aturan ini dibuat masih sama dengan aturan tahun lalu.

Sumber: ABC News

Selain itu, musim dingin di Gaza juga menambah kegelisahan mereka yang hidup di tenda pengungsian. Mereka tinggal di bawah tenda pengungsian yang sempit dan beralaskan tikar tanpa penghangat yang cukup. Musim dingin di Gaza dapat mencapai 3 derajat celcius yang berarti sangat dingin untuk mereka. 

Begitu mencekam kehidupan mereka di sana. Ramadan tahun ini harus mereka lalui tanpa keluarga dan sahabat, rumah dan makanan apalagi pekerjaan. Kehidupan mereka dihantui oleh suara bom dan serangan penjajah. Tidur mereka tidak nyeyak, ketakutan dan kedinginan. Setiap hari selalu ada mimpi buruk di kehidupan mereka.

Tidak hanya mereka yang berharap ini agar segera berakhir. Tapi seluruh dunia pun tidak berhenti berdoa dan memperjuangkan kemerdekaan mereka. Sahabat, doakan selalui saudara kita di Palestina untuk merayakan Ramadan tahun ini dengan penuh suka cita dan ketenangan.

Penyaluran Donasi Iftar di Masjid Al-Aqsha oleh Kasih Palestina: Solidaritas Bangsa Indonesia yang Membawa Harapan

Penyaluran Donasi Iftar di Masjid Al-Aqsha oleh Kasih Palestina: Solidaritas Bangsa Indonesia yang Membawa Harapan

Bangsa Indonesia melalui Kasih Palestina melakukan penyaluran donasi iftar di Masjid Al-Aqsha.

 

Kasihpalestina.com – Pada tanggal 4 April 2023, suasana di Masjid Al-Aqsha mendadak tegang akibat serangan yang dilakukan oleh pasukan penjajah terhadap para jamaah masjid. Ribuan jamaah yang tengah beritikaf diusir secara paksa, sementara upaya pemuda untuk membela diri mereka diabaikan dengan perlakuan tidak manusiawi. Serangan di Masjid Al-Aqsha ini diikuti oleh serangan di Jalur Gaza, meninggalkan trauma mendalam bagi warga setempat.

 

Mendengar berita mengerikan ini, Kasih Palestina tidak tinggal diam. Sahabat Kasih Palestina bersatu dalam misi membela Al-Aqsha melalui program yang mereka jalankan.

 

Awalnya, Kasih Palestina mendirikan halaman kampanye khusus untuk tujuan ini, dan kampanye ini diumumkan melalui berbagai saluran, termasuk media sosial dan aplikasi pesan seperti WhatsApp.

.

Sukses dalam Penyaluran Donasi Iftar di Masjid Al-Aqsha

Dengan tanggapan cepat dari para donatur, Kasih Palestina mampu bergerak dengan cepat. Tim mereka segera mengumpulkan juru masak dan relawan yang siap membantu.

Baca juga: 5 Tradisi Ramadhan Palestina, Pukul Drum Hingga Pesta Lampion

Dengan dukungan donasi, Kasih Palestina berhasil menyajikan hidangan iftar yang terdiri dari nasi, ayam utuh, dan susu. Tujuan dari ini adalah memberikan kekuatan kepada para jamaah yang tetap mempertahankan semangat untuk memakmurkan Masjid Al-Aqsha.

 

Solidaritas di Tengah Ancaman

Berkat dukungan doa dari para donatur dan bangsa Indonesia secara keseluruhan, proses penyaluran donasi iftar di Masjid Al-Aqsha berjalan tanpa hambatan serius. Meskipun penyaluran dilakukan di salah satu pintu masuk kompleks masjid, bahkan di hadapan pasukan penjajah yang berjaga-jaga, semuanya dapat berlangsung dengan aman.

Kesucian momen iftar tersebut diiringi dengan doa-doa yang tulus dari para penerima manfaat, sebagai ungkapan rasa syukur mereka kepada para donatur.

Terima Kasih atas Dukungan Cepat dan Antusiasme

Kasih Palestina mengucapkan terima kasih kepada semua donatur dan Sahabat Kasih Palestina yang telah merespon dengan cepat dan penuh semangat. Semoga kebaikan yang dihasilkan oleh aksi ini menjadi bagian dari pahala bagi mereka yang turut serta dalam menjaga Al-Aqsha secara nya

Meski tahap ini selesai, perjuangan belum berakhir. Mari terus menjaga dan mendukung negeri para Nabi serta penduduknya melalui kampanye-kampanye kemanusiaan.

Transfer langsung donasi Palestina atau donasi dalam negeri bisa melalui rekening a.n Kasih Palestina.

 

BCA – 376 117 46 98

BRI – 1139 0100 0259 566

Bank Mandiri – 131 0054 1616 19

Bank Syariah Indonesia – 500 600 999 8

Whatsapp Center: 08123 2011 55

 

Untuk informasi program bisa cek beranda website Kasih Palestina, KLIK DI SINI