Intifadah: Gerakan Perlawanan Rakyat Palestina terhadap Penjajah Israel

Intifadah: Gerakan Perlawanan Rakyat Palestina terhadap Penjajah Israel

Intifadah merupakan sebuah gerakan perlawanan yang dilakukan rakyat Palestina, terhadap para penjajah Israel.

 

Kasihpalestina.com – Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Intifadah memiliki arti perjuangan merebut kemerdekaan dengan segala dana dan tenaga tanpa menggunakan kekuatan militer. Dan hal itu, ternyata pernah terjadi di Palestina serta tercatat sebanyak dua kali di dalam sejarah. Perlawanan pada skala yang besar!

Semua bermula ketika sebuah truk Israel menabrak sebuah station wagon di distrik pengungsi Jabalya (Gaza), yang berpenumpangkan pekerja Palestina. Akibat kejadian ini, sebanyak empat orang meninggal dunia dan 10 orang mengalami cedera.

Akan tetapi, Intifadah secara formal dimulai pada tanggal 9 Desember 1987. Yang dimaksudkan warga Tepi Barat dan Jalur Gaza, sebagai upaya untuk menghentikan penjajahan Israel di Palestina.

Untuk lebih spesifik, berikut sebab-sebab terjadinya Intifadah:

  1. Strategi penumpasan yang diterapkan pemerintah Israel setelah mereka menduduki Lebanon Selatan, juga strategi penghancuran rumah, pengusiran, penangkapan secara semena-mena, dan penyingkiran.
  2. Keputusan Israel menggabungkan kawasan Tepi Barat dan Jalur ke dalam eksistensi Zionis secara ekonomi, sehingga kedua wilayah menjadi pasar untuk produk-produk Israel.
  3. Mengaitkan kebutuhan rakyat Palestina dengan pekerjaan di lingkungan Israel, sehingga banyak buruh Palestina yang terpaksa bekerja sebagai pegawai di sejumlah kota dan pemukiman Israel, karena tekanan kemiskinan, sedikitnya lowongan pekerjaan, dan banyaknya pengangguran.
  4. Kelompok ekstremis Yahudi kian berkembang, banyaknya upaya-upaya penerobosan terhadap Masjid Al-Aqsha, upaya Yahudisasi di Al-Quds (Yerusalem), peningkatan serangan terhadap masjid-masjid dan jejak peninggalan Islam.
  5. Terjadi pertumbuhan kesadaran Islam di dunia Islam dan Arab, serta perasaan jihad di kalangan rakyat Palestina yang kian berkobar.
  6. Rakyat Palestina sudah putus asa terhadap solusi-solusi damai, mereka merasa perlu segera bertindak dan tidak lagi menunggu pergerakan Arab, karena mereka yakin bahwa segala upaya perundingan, konferensi, dan seluruh keputusan yang dihasilkan selama kurun waktu 40 tahun belakangan tidak membawa hasil.

Sementara itu, Gerakan Intifadah II sendiri terjadi pada tanggal 30 September 2022, ketika Ariel Sharon – pemimpin oposisi Israel – melakukan penyerbuan dan pengotoran terhadap Masjid Al-Aqsha di Al-Quds (Yerusalem).

Itulah kurang lebihnya penjelasan tentang Intifadah, serta awal mula gerakan perlawanan bisa terjadi. Wallahu’alam. (kimikim/kasihpalestina)

Sumber. Ensiklopedia Palestina Bergambar, Republika, dan Sumber Lainnya