Serba-serbi Musim Dingin di Negeri Palestina

Serba-serbi Musim Dingin di Negeri Palestina

Bukan hanya negeri-negeri di Eropa, negeri Palestina juga punya musim dingin. Meski begitu, kondisinya cukup berbeda dengan musim dingin di kebanyakan negara.

 

Kasihpalestina.com – Masih belum terbiasa kalau mengingat Palestina memiliki musim dingin ya, Sahabat! Tapi memang, negeri para nabi ini memiliki musim dingin yang ternyata mempunyai sejumlah perbedaan kondisi dari negara lainnya. Lalu, apa saja fakta menarik tentang musim dingin di Palestina? Yuk, sama-sama disimak!

Musim dingin di kompleks Masjid Al-Aqsha. (Sumber. The Excellence Center in Palestine)

Kapan Musim Dingin Tiba?

Musim dingin di Palestina biasanya berlangsung selama 3,1 bulan. Menurut sebuah data resmi, musim ini bisa terjadipada periode waktu 12 Desember hingga hingga 16 Maret. Untuk suhu harian rata-rata, angka paling rendah berada di bawah 20°C. Sementara itu, bulan terdingin untuk musim ini jatuh pada bulan Januari dengan rata-rata 10°C sampai 17°C.

Bagaimana Kondisi Musim Dingin di Palestina?

Karena memiliki iklim Mediterania, Palestina tak hanya memiliki musim panas yang agak berbeda (dengan periodenya yang lama dan kondisi yang kering), tapi juga berpengaruh kepada musim dingin. Ketika periode itu berlangsung, biasanya hanya terjadi pada waktu yang tergolong singkat, namun cukup dingin.

Salju pun relatif jarang turun. Biasanya, wilayah Tepi Barat dan Al-Quds yang mendapatkan fenomena alam ini, sementara Gaza hanya ditandai dengan curah hujan yang tinggi dan suhu yang turun drastis.

Curah hujan berbentuk salju biasanya turun pada bulan Januari dan Februari, khususnya di tempat-tempat dengan ketinggian tertentu – seperti Al-Quds dan dekat Dataran Tinggi Golan. Pada beberapa musim dingin, salju yang turun bisa sangat deras. Meski begitu, tidak pernah berlangsung lama.

Musim dingin di Palestina. (Sumber. Nation Builder)

Musim Dingin di Negeri Terjajah

Sahabat akan langsung bisa menebak, apa yang kemudian terjadi ketika musim ekstrem ini berlangsung di negeri belum kondusif seperti Palestina.

Hari ini, Jalur Gaza masih berstatus sebagai wilayah pemblokadean – karena sudah diisolasi oleh penjajah Israel dari dunia luar selama belasan tahun. Dampak yang kemudian timbul adalah keruntuhan berbagai sektor fundamental dan krusial, yang menyebabkan krisis akut bermunculan di berbagai bidang.

Kalau sudah demikian, bagaimana saudara kita menghadapi musim – yang pada situasi normal pun sulit untuk dihadapi?

Tentu saja, musim dingin berubah menjadi ujian yang berkali lipat lebih sulit – pada akhirnya. Oleh sebab itu, tak jarang banyak lembaga kemanusiaan yang menggalang donasi pada musim ini! Karena saudara kita tengah menghadapi ujian yang mengancam nyawa setiap waktunya… (kimikim/kasihpalestina)

Sumber. Liputan 6, Weather Park